Saturday, November 13, 2010

[Coretan] Jilbab pertama .....part 2

Akhir-akhir ini lagi keranjingan banget nulis setelah hampir 6 bulan terisolasi tanpa akses internet yang memadai jadinya semuaaaaaaaaaaaa yang ada di otak kayanya ingin dikeluarin daripada migren ^_^ walaupun cara menulis saya yang amburadul  *mohon dimaklumi ya*

Menyambung sharing saya tentang jilbab pertama saya, ada yang mau diceritain lagi nih yaitu tentang hari pertama saya memakai jilbab 'beneran' maksudnya gak niat membukanya kembali.

Tepatnya tanggal berapa saya lupa tapi yang saya ingat itu hari Senin, saat malam Seninnya saya sudah bercerita pada hubby tentang niat saya mengenakan jilbab keesokqn harinya. "Alhamdulillah, semoga istiqamah"
Ya begitulah papana Haura... tidak pernah sama sekali memaksa saya untuk melakukan sesuatu begitu pula dengan berjilbab. Setiap saya tanya "aku disuruh dong pakai jilbab" jawabannya "loh kamu mau melakukannya karena aku atau karena memang kewajiban?" .....................

Singkat cerita hari Senin itu saya mulai mengenakan jilbab, saat pagi hari keluar untuk membeli sayur sang tukang sayur langsung berkata "dari kapan nih mama haura ?" waktu itu saya pura-pura gak denger dan cuek.. dan sudah bisa ditebak hari itu berita tentang saya menggunakan jilbab telah menyebar ke seluruh penjuru komplek *berasa artis.. hihihihihi*

Hari itu juga saya berencana membeli beberapa helai kerudung dan baju-baju tangan panjang, pergilah saya berputar-putar dengan Haura. Huhuhu harga di Berau memang fantastis untuk 1 helai jilbab bahan paris dipatok harga Rp. 30.000,-, kaos-kaos tangan panjang yang kalau di ITC harganya 50rb-an di sini bisa mencapai Rp. 150.000,- sigh...........
Belum lagi model-modelnya yang STD banget kalau kata papanahaura 'so last year' hehe

Waktu itu saya hanya sempat membeli 2 helai kerudung berwarna hitam dan putih (warna netral) dan 1 buah kaos muslimah, rencananya besok mulai hunting lagi.

Tiba-tiba selasa pagi saat saya akan bangun badan saya tidak dapat digerakkan, walalupun dipaksa untuk bergerak rasanya sakit minta ampun. Ya Allah ujian apa lagi ini ?? pikirku saat itu, saya hanya sanggup melakukan shalat dengan posisi duduk/tidur.

Hanya Allah SWT saja yang tahu betapa beratnya masalah yang saya alami Berat mata memandang, berat lagi bahu memikul, tetapkan hati, terus bersabar dan bertawakallah kepada-Nya. Mudah-mudahan Dia akan memandu kami ke arah jalan keluar dari segala masalah yang kami hadapi.  
Tiada Tuhan melainkan Dia dan hanya kepada-Nya bertawakal, qada' dan qadar Allah memang bukan di bawah kuasa manusia. Ya Allah...ku serahkan segalanya hanya kepada Mu. Aku yakin bahawa sesungguhnya telah Engkau sediakan sesuatu yang terbaik buat ku di sebalik semua yang berlaku ini. Segala puji dan syukur ku hanya untuk Mu....  


Selama 2 hari saya berobat ke dokter tidak ada perbaikan sama sekali lalu saya dirujuk ke RSPP Balikpapan. Nah inilah ujian saya dimulai.....
Saat itu saya hanya mempunyai 1 buah jilbab langsung karena saya tidak sanggup mengenakan jilbab dengan peniti dan baju tangan panjang yang saya punya saat itu hanya 2 buah. Sempat saya berpikir untuk membuka kembali jilbab yang saya kenakan karena saya berpikir 'akan ribet'  jika nanti saya harus dirawat di RSPP. Tapi saya kembali menguatkan hati bahwa ini mungkin hanya sedikit ujian dari Allah untuk saya dan saya harus sanggup melaluinya. 

Selama dalam pesawat saya merasa tersiksa karena terpaksa harus duduk selama 40 menit... alhamdulillah Haura pun tidak rewerl ia pengertian sekali dan tahu kalau mamanya sedang sakit.
"Mama, makan yang banyak ya biar cepet sembuh."
"Mama, jangan nangis nanti tambah sakit"
"Mama, kaka sayang sama mama"
"Mama, cepet sembuh ya biar bisa main sama aku lagi, biar bisa gendong lagi"
Haura salah satu obat penguat dan penahan rasa sakit saat itu, pelukan dan ciumannya cukup membuat aku tegar.

Hasil pemeriksaan dokter ternyta bantalan tulang belakang saya melesat keluar dan menyentuh syaraf besar dan saya harus segera opname saat itu juga, pikiran saya kalut sekali airmata pun tidak berhenti menetes.
Bagaimana dengan Haura, hanya itu yang saya pikirkan karena di Balikpapan kami sama sekali tidak ada sanak saudara. Hubby meyakinkan bahwa ia bisa menjaga dan merawat Haura sampai aku betul-betul sembuh total.
Haura dan papana menemaniku sampai jam 9 malam lalu mereka kembali ke hotel dan baru akan datang lagi jam 10 pagi untuk menjenguk, begitulah setiap hari sampai aku harus dirujuk ke RSPP Jakarta karena keterbatasan alat di RSPP Balikpapan.

Saat itu karena terburu-buru saya hanya membawa 1 helai jilbab ke Balikpapan walhasil baunya jadi tidak karuan setelah selama 3 hari tidak dicuci. Pada saat jilbab itu dicuci saya seharian mengenakan mukena, pokonya bener2 cuci kering pake Kalau minta tolong hubby untuk membeli jilbab pasti jawabannya 'ah takut salah'.
Pakaian pun benar2 seadanya saya hanya mengenakan kaos tangan pendek dan cardigans tangan panjang.

Sesampainya di Jakarta, Ibu saya pun sempat kaget "sejak kapan pakai jilbab ko gak cerita", ya semua kaget karena saya memang tidak cerita apa-apa pada mereka. sebelumnya. Di jakarta saya sudah mulai merasa lega karena Haura ada yang menjaga. Setelah selama 1 minggu saya melakukan terapi akhirnya sudah ada perbaikan. Selain dari sisi medis pun saya melakukan terapi ke sebuah klinik kesehatan di daerah Cempaka Putih, disini saya mulai merasakan penyembuhan yang berarti. Saat diterapi disini diketahui bahwa rahim saya pun bermasalah karena kuretase 1 tahun yang lalu dan saya pun sekalian mengobati rahim saya mengingat sudah hampir 1 tahun juga saya berusaha untuk hamil lagi tapi tidak berhasil.

Setelah saya sembuh total saya kembali ke Berau dan baru bertemu dengan teman-teman saya disana. Beragam reaksi mereka saat mengetahui saya berjilbab,yang pasti yang mengatakan kalau saya tambah cantik itu banyak sekali entah emang beneran tambah cantik atau basa-basi hehe. Tapi ada juga yang menganggap saya berjilbab karena insyaf gara-gara diberi penyakit... ahhhh terserah deh orang mau bilang apa..........

Bulan depannya tepat di hari Ulang Tahun saya, iseng saya membeli testpack karena sudah telat 7 hari dan Alhamdulillah hasilnya POSITIF ................................

Setiap kejadian pasti ada hikmahnya... inilah berkah terindah yang saya dapat.... Pada saat saya diberi sakit saat itu ternyata Allah SWT sedang menyiapkan hadiah yang indah untuk saya... Syukur alhamdulillah saya dapat melaluinya.............


3 comments:

  1. alhamdulilah...dibalik ujian selalu ada hikmahnya ya..

    ReplyDelete
  2. iya mom... selalu ada 'rahasia indah' dibalik ujian yang kita dapat ^_^

    ReplyDelete