Sunday, February 21, 2010

frisch bubble project...1

Lagi iseng bantuin temen yang lagi mau buka usaha minuman bubble tea dengan merk sendiri tapi krn keterbatasan dana dia minta tolong bikinkan logo.

Ada 3 permintaan darinya : 

1. logo berbentuk bulat

2. tulisan warna warni

3. ada gambar bubble tea

Dengan skill yang pas2an akhirnya selesai juga dan alhamdulillah dia terima2 saja katanya "yang penting gratis" dari pada harus mengeluarkan uang 150rb  hahahaha *dasar sinkek*

 Tapi kalo sampai bubble tea nya gak laku krn logo yang jelek  aku gak tanggung akibatnya hihihi

Tuesday, February 16, 2010

(artikel) Ibu...mandikan aku kali ini saja....

Lagi-lagi siang ini aku dapet kiriman pesan dari "Indonesia Parenting Club - Mendidik Anak dg Cinta" dan akhirnya berhasil membuat aku nangis bombay... Setelah baca ini aku jadi sangat menyesal tadi pagi aku sempat ngomel2 karena haura ngompol dan merengek minta es sampai saking keselnya aku melotot dan berhasil membuat haura nangis dan bilang "mama, kaka takut" ....... 

Haura... maafin mama ya sayang ...

Dear Parents,

jika kisah sebelumnya mengenai kesibukan seorang ayah...kali ini sama dalam hal moral of story nya hanya kesibukan nya pada Ibunda nya....dan masih sama meskipun berkali-kali membacanya tetap saja menggetarkan nurani......

Dewi adalah sahabat saya, ia adalah seorang mahasiswi yang berotak cemerlang dan memiliki idealisme yang tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya sudah jelas: meraih yang terbaik di bidang akademis maupun profesi yang akan digelutinya. ''Why not to be the best?,'' begitu ucapan yang kerap kali terdengar dari mulutnya, mengutip ucapan seorang mantan presiden Amerika. 
Ketika Kampus, mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di Universiteit Utrecht-Belanda, Dewi termasuk salah satunya.

Setelah menyelesaikan kuliahnya, Dewi mendapat pendamping hidup yang ''selevel''; sama-sama berprestasi, meski berbeda profesi. tak lama berselang lahirlah Bayu, buah cinta mereka, anak pertamanya tersebut lahir ketika Dewi diangkat manjadi staf diplomat, bertepatan dengan suaminya meraih PhD. Maka lengkaplah sudah kebahagiaan mereka. 

Ketika Bayu, berusia 6 bulan, kesibukan Dewi semakin menggila. Bak seekor burung garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain. Sebagai seorang sahabat setulusnya saya pernah bertanya padanya, "Tidakkah si Bayu masih terlalu kecil untuk ditinggal-tinggal oleh ibundanya ?" Dengan sigap Dewi menjawab, "Oh, saya sudah mengantisipasi segala sesuatunya dengan sempurna". "Everything is OK !, Don’t worry Everything is under control kok !" begitulah selalu ucapannya, penuh percaya diri. 

Ucapannya itu memang betul-betul ia buktikan. Perawatan anaknya, ditangani secara profesional oleh baby sitter termahal. Dewi tinggal mengontrol jadwal Bayu lewat telepon. Pada akhirnya Bayu tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas mandiri dan mudah mengerti.

Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu, tentang betapa hebatnya ibu-bapaknya. Tentang gelar Phd. dan nama besar, tentang naik pesawat terbang, dan uang yang berlimpah. "Contohlah ayah-bundamu Bayu, kalau Bayu besar nanti jadilah seperti Bunda". Begitu selalu nenek Bayu, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya.

Ketika Bayu berusia 5 tahun, neneknya menyampaikan kepada Dewi kalau Bayu minta seorang adik untuk bisa menjadi teman bermainnya dirumah apa bila ia merasa kesepian.

Terkejut dengan permintaan tak terduga itu, Dewi dan suaminya kembali meminta pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik buat Bayu. Lagi-lagi bocah kecil inipun mau ''memahami'' orangtuanya.

Dengan Bangga Dewi mengatakan bahwa kamu memang anak hebat, buktinya, kata Dewi, kamu tak lagi merengek minta adik. Bayu, tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan perengek dan sangat mandiri. Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali ngambek. Bahkan, tutur Dewi pada saya , Bayu selalu menyambut kedatangannya dengan penuh ceria. Maka, Dewi sering memanggilnya malaikat kecilku. Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya super sibuk, namun Bayu tetap tumbuh dengan penuh cinta dari orang tuanya. Diam-diam, saya jadi sangat iri pada keluarga ini. 

Suatu hari, menjelang Dewi berangkat ke kantor, entah mengapa Bayu menolak dimandikan oleh baby sitternya. Bayu ingin pagi ini dimandikan oleh Bundanya," Bunda aku ingin mandi sama bunda...please...please bunda", pinta Bayu dengan mengiba-iba penuh harap. 

Karuan saja Dewi, yang detik demi detik waktunya sangat diperhitungkan merasa gusar dengan permintaan anaknya. Ia dengan tegas menolak permintaan Bayu, sambil tetap gesit berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut membujuk Bayu agar mau mandi dengan baby sitternya. Lagi-lagi, Bayu dengan penuh pengertian mau menurutinya, meski wajahnya cemberut. 

Peristiwa ini terus berulang sampai hampir sepekan. "Bunda, mandikan aku !" Ayo dong bunda mandikan aku sekali ini saja...?" kian lama suara Bayu semakin penuh tekanan. Tapi toh, Dewi dan suaminya berpikir, mungkin itu karena Bayu sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Bayu bisa ditinggal juga dan mandi bersama Mbanya.

Sampai suatu sore, Dewi dikejutkan oleh telpon dari sang baby sitter, "Bu, hari ini Bayu panas tinggi dan kejang-kejang. Sekarang sedang di periksa di Ruang Emergency".

Dewi, ketika diberi tahu soal Bayu, sedang meresmikan kantor barunya di Medan. Setelah tiba di Jakarta, Dewi langsung ngebut ke UGD. Tapi sayang... terlambat sudah...Tuhan sudah punya rencana lain. Bayu, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang oleh Tuhannya.. Terlihat Dewi mengalami shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia adalah untuk memandikan putranya, setelah bebarapa hari lalu Bayu mulai menuntut ia untuk memandikannya, Dewi pernah berjanji pada anaknya untuk suatu saat memandikannya sendiri jika ia tidak sedang ada urusan yang sangat penting. Dan siang itu, janji Dewi akhirnya terpenuhi juga, meskipun setelah tubuh si kecil terbujur kaku. 

Ditengah para tetangga yang sedang melayat, terdengar suara Dewi dengan nada yang bergetar berkata "Ini Bunda Nak...., Hari ini Bunda mandikan Bayu ya...sayang....! akhirnya Bunda penuhi juga janji Bunda ya Nak.." . Lalu segera saja satu demi satu orang-orang yang melayat dan berada di dekatnya tersebut berusaha untuk menyingkir dari sampingnya, sambil tak kuasa untuk menahan tangis mereka.

Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, para pengiring jenazah masih berdiri mematung di sisi pusara sang Malaikat Kecil. . Berkali-kali Dewi, sahabatku yang tegar itu, berkata kepada rekan-rekan disekitanya, "Inikan sudah takdir, ya kan..!" Sama saja, aku di sebelahnya ataupun di seberang lautan, kalau sudah saatnya di panggil, ya dia pergi juga, iya kan?". Saya yang saat itu tepat berada di sampingnya diam saja. Seolah-olah Dewi tak merasa berduka dengan kepergian anaknya dan sepertinya ia juga tidak perlu hiburan dari orang lain. 

Sementara di sebelah kanannya, Suaminya berdiri mematung seperti tak bernyawa. Wajahnya pucat pasi dengan bibir bergetar tak kuasa menahan air mata yang mulai meleleh membasahi pipinya. 

Sambil menatap pusara anaknya, terdengar lagi suara Dewi berujar, "Inilah konsekuensi sebuah pilihan!" lanjut Dewi, tetap mencoba untuk tegar dan kuat. 

Angin senja meniupkan aroma bunga kamboja yang menusuk hidung hingga ke tulang sumsum. Tak lama setelah itu tanpa di duga-duga tiba-tiba saja Dewi jatuh berlutut, lalu membantingkan dirinya ke tanah tepat diatas pusara anaknya sambil berteriak-teriak histeris. "Bayu maafkan Bunda ya sayaang..!!, ampuni bundamu ya nak...? serunya berulang-ulang sambil membenturkan kepalanya ketanah, dan segera terdengar tangis yang meledak-ledak dengan penuh berurai air mata membanjiri tanah pusara putra tercintanya yang kini telah pergi untuk selama-lamanya. 

Sepanjang persahabatan kami, rasanya baru kali ini saya menyaksikan Dewi menangis dengan histeris seperti ini.

Lalu terdengar lagi Dewi berteriak-teriak histeris "Bangunlah Bayu sayaaangku....Bangun Bayu cintaku, ayo bangun nak.....?!?" pintanya berulang-ulang, "Bunda mau mandikan kamu sayang.... Tolong Beri kesempatan Bunda sekali saja Nak.... Sekali ini saja, Bayu.. anakku...?" Dewi merintih mengiba-iba sambil kembali membenturkan kepalanya berkali-kali ke tanah lalu ia peluki dan ciumi pusara anaknya bak orang yang sudah hilang ingatan. Air matanya mengalir semakin deras membanjiri tanah merah yang menaungi jasad Bayu. 

Senja semakin senyap, aroma bunga kamboja semakin tercium kuat manusuk hidung membuat seluruh bulu kuduk kami berdiri menyaksikan peristiwa yang menyayat hati ini...tapi apa hendak di kata, nasi sudah menjadi bubur, sesal kemudian tak berguna. Bayu tidak pernah mengetahui bagaimana rasanya dimandikan oleh orang tuanya karena mereka merasa bahwa banyak hal yang jauh lebih penting dari pada hanya sekedar memandikan seorang anak.

Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para orang tua yang sering merasa hebat dan penting dengan segala kesibukannya.

Gaji Ayah setengah jam

Dear Parents......

Berpuluh kali kisah ini hadir, tetap saja membuat hati seorang ayah/bunda yang membaca nya seakan teriris....betapa kita sering mengabaikan malaikat kecil kita......

Widhi (nama samaran) adalah seorang Manager di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, seperti biasa ia tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya Bagas, putra pertamanya yang baru duduk di kelas satu SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukup lama.

"Kok, belum tidur?" sapa Papanya., biasanya Bagas memang sudah lelap ketika papanya pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Bagas menjawab, " Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa?"

"Lho, tumben, kok nanya gaji Papa segala? Mau minta uang lagi, ya?"
"Ah, enggak. Pengen tahu aja."
"Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 600.000,-./hari. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo?" Bagas berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar,sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi.

Ketika Papanya beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Bagas berlari mengikutinya. "Kalau satu hari Papa dibayar Rp 600.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp 60.000,- dong," katanya. "Wah, sekarang kamu sudah pinter menghitunya ya.... Sudah sana, sekarang cuci kaki, bobok," perintah Papanya.

Tetapi Bagas tak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian, Bagas kembali bertanya, "Papa, aku boleh pinjam uang Rp 10.000,- nggak?"
"Sudahlah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah." "Tapi, Papa..." Kesabaran Papanya habis sudah. "Papa bilang tidur! ya tidur !" hardiknya mengejutkan Bagas.
Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.

Usai mandi, Papanya nampak menyesali apa yang baru saja dilakukan pada anaknya. Ia pun menengok Bagas di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Bagas didapatinya sedang menangis terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 25.000,- di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Papanya berkata, 
"Maafkan Papa, ya Nak. Papa sayang sekali sama Bagas. Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok' kan masih bisa. Jangankan Rp 5.000,- lebih dari itu pun akan Papa kasih."

"Papa, aku nggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini." "Iya,iya, tapi buat apa?" tanya Widhi lembut.
"Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit saja. Ibu sering bilang kalau waktu Papa itu sangat berharga.

Jadi, aku mau beli waktu Papa. Aku buka tabunganku, ada Rp 25.000,-. Tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp 60.000,-, maka dalam setengah jam aku harus membayar Papa Rp 30.000,-. 
"Uang tabunganku kurang Rp 5.000,-. Makanya aku mau pinjam dari Papa". 

"Aku hanya ingin sekali bermain bersama papa, setengah jam saja, dan nanti aku janji dech akan bayar Rp.30.000,- untuk waktu papa yang terbuang bermain bersama aku" Boleh ya Pa...?" katanya polos sambil memohon pada papanya.

Sang Papa tiba-tiba terdiam tubuhnya tiba-tiba gemetar dan bibirnya seketika terkunci rapat tidak mampu untuk mengeluarkan sepatah katapun.. Segera ia berlutut lalu di dekapnya bocah kecil itu erat-erat, tak terasa airmatapun menitik dari sudut matanya. 

Malam itu sepertinya ia mendapatkan pelajaran yang begitu berharga dari seorang bocah kecil tercintanya akan apa arti cinta kasih yang sesungguhnya.

sumber : indonesia parenting club


Friday, February 12, 2010

Scoliosis

http://erikar.multiply.com/photos/album/99/Halasana_musuh_sang_Skoliosis

NARCISSIST WOMANIZER! - Sakit Punggung (Sciatica) Saraf Terjepit

http://erikar.multiply.com/journal/item/94/Sakit_Punggung_Sciatica_Saraf_Terjepit
Sakit_Punggung_Sciatica_Saraf_Terjepit

[Coretan] Bukan Sakit Pinggang Biasa

Moms, kalau sekarang ini kalian mengalami sakit pinggang yang tidak kunjung sembuh lebih baik segera periksakan ke dokter jangan sampai kalian mengalami hal yang aku alami  atau jangan sampai sakitnya bertambah parah.

Awalnya aku pikir sakit di daerah pinggang in hanya sakit pinggang biasa, sekitar 2 tahun yang lalu tiba2 di bagian pinggang bagian belakang dekat p*nt*t tiba2 terasa sakit seperti salah urat. Akhirnya panggil tukang urut lalu terasa enak tapi hanya bertahan bbrp saat saja dan terus berulang sampai aku sadar sakit pinggang ini terjadi setiap saat setiap waktu setiap jam setiap menit dan setiap detik. Kalau sedang 'kambuh' rasa sakitnya sampei menjalar ke kaki tapi hanya sebelah kanan saja. Awalnye terasa pegal lalu semutan dan kadang sampai mati rasa, tak terhitung tukang urut yang sudah aku coba di Berau ini baik itu yang perempuan atau laki2 saking pengennya aku sembuh.

Jika berobat ke dokter aku selalu divonis infeksi saluran kencing, bbrp tukang urut pun mendiagnosa kalau peranakanku turun malah sempat diurut hasilnya sakit pinggang tidak sembuh malah ovariumku yang bengkak karena diurut 

Puncaknya sebelum bulan ramadhan kemarin sakitnya menjalar sampai ke perut padahal biasanya hanya kaki, saat diperiksakan ke dokter aku didiagnosa usus buntu dan harus dioperasi. Rasanya kaget sekali jika ternyat aaku benar usus buntu maka kami merencanakan untuk melakukan operasi di jakarta. Kebetulan sekali bulan depannya hubby cuti ke jakarta jadi aku sekalian untuk berobat. 

Akhirnya aku mencoba berobat di salah satu Rumah Sakit Internasional di Bandung, Dokter di sana mendiagnosa bahwa di ruas tulang belakangku terjadi disc bulging , nama penyakitnya HNP kepanjangannya adalah Hernia Nucleus Pulposusbiasanya masyarakat mengenal dengan istilah Syaraf terjepit. Menurut dokter di setiap ruas itu ada bantalan nah bantalannya itu keluar / menonjol sehingga menekan titik saraf di sekitarnya yang membuat rasa sakit itu timbul. 

Untuk kasusku ini ada 2 ruas yang menonjol/terjepit H4-5 dan H5-1, hasil MRI dan rontgen pun menunjukkan selain terjadi disc bulging ternyata ada kelainan tulang belakang, aku menderita scoliosis dan hyperlordosis walalupun tidak terlalu parah tapi ternyata cukup menambah rasa sakit pada pinggang dan punggungku 

Saat bertanya pada dokter apakah ada obatnya, jawabannya untuk disc bulging ada yaitu operasi. Untuk kelainan tulang belakangnya melalui terapi tapi itupin tidak mengembalikan bentuk tulang ke semula. Duh langsung lemesssssssss dengernya, apalagi denger kata2 operasi belum lagi dokternya berkata hasil operasinya pun 50-50 bisa sembuh atau malah tambah parah/lumpuh.. wekssssssss.. serem banget... Untuk meringankan sakit dari disc bulging ini bisa dilakukan fisioterpi tapi ya itu hanya sesaat.  Untuk scoliosis dan hyperlordosisnya bisa diringankan dengan sering berolahraga renang dan membetulkan posisi tubuh.

Setelah tau bahwa ternyata sakit yang aku derita selama ini Bukan Sakit Pinggang Biasa , akhirnya aku putuskan untuk mencari pengobatan alternatif. Sampai saat ini sudah 2x aku mendatangi tempat pengobatan alternatif sampai ada yang metodenya digantung kakinya *kalo inget jadi pengen ketawa* tapi tetap belum ada perbaikan sama sekali :( 

Tapi aku belum menyerah, aku yakin pasti ada obatnya..

Setelah menemukan MPnya Mas Erikar dan mebaca artikel yoga tentang scoliosis dan saraf terjepit, aku mulai mempraktekannya tapi karena ksibukan yang padat *jiahh* baru aku praktekan saat 'kambuh' padahal jika rajin katanya ada yang sembuh total  

Mulai besok tiap pagi setelah joging aku akan latihan lagi ahhhh pokonya harus rutin... semangat !!!!! ^_^ 

Monday, February 8, 2010

Haura 2nd birthday

Feb, 4th 2010
Happy 2nd Birthday dear Haura..

Semoga jadi anak yang shalehah, anak cerdas, anak baik hati, anak pintar, anak sehat, anak berbakti pd orana tua. Semoga panjang umur dan menjadi berkah ...

You are a special daughter who means so much to me. 
The day you were born, there wasn't a lovelier sight to see. 
I am glad God gave you to me. 
Your love and devotion has been my reason, 
to get through many tough times, 
and through many seasons.
I am glad my daughter, 
that you are mine, 
because having you in my life 
makes my sun shine.

My Little princess, my baby, my daughter, my life, my love ... my HAURA........

*telat banget , baru sempet upload di MP*

Sunday, February 7, 2010

BLACK PEPPER CRAB


Description:
Semenjak tinggal dan menetap di Berau gak tau kenapa kami bertiga jadi addicted banget sama yang namanya kepiting, apalagi Haura kalau liat kepiting "yeyyy, matang piting yeyyyy" (rede : makan kepiting).
Selama ini aku gak berani masak karena tidak tau cara bersihin atau takut kena capit, tapi ko kayanya jadi sebuah tantangan aja buat aku supaya bisa masakan yang satu ini. Di restoran 1 porsi kepiting isi 2 seharga 60rb, nah padahal di sini harga 1 kg kepiting hanya 20rb (5 ekor). Lumayan bisa ngiriiiitt ^_^ , dan lagi2 karena belum sempet online cari2 resepnya akhirnya uji coba sendiri deh :) Alhamdulillah habis tak bersisa :)

Ingredients:
- 1 kg kepiting bersihkan
- 5 siung bawang putih
- 1 siung bawang bombay
- 1 buah daun bawang
- 3 buah cabe keriting
- 1 sdm minyak sayur
- 2 sdm mentega
- 1 sdm maizena
- 4 sdm saos tiram
- 2 sdm kecap (sesuai selera)
- garam, gula, lada hitam , air secukupnya

Directions:
1. Panaskan mentega dan minyak sayur
2. Tumis bawang putih dan bawang bombay
3. Setelah harum masukkan saos tiram, kecap, air, garam, gula lada hitam.
4. Masukkan kepiting, cabe keriting dan bawang daun
5. Setelah kepiting berubah warna menjadi orange (menandakan matang) lalu masukkan maizena yang sudah dicairkan, setelah mengental tinggal disajikan deh :)

Selamat mencoba ^_^


*berhubung ini hasil makanan dan jepretan amatiran jadi jangan protes yaaa * hehehe

Monday, February 1, 2010

SPAGHETTI BOLOGNAISE


Description:
Cemilan di sore hari :) masaknya mudah dan cepat ... *gmana gak berat badan naik terus ngemilnya aja pasta* :)hihihi
Tapi foto yang ini BG dan fork nya gak clear :( tapi berhubung males masak lagi *krn keburu habis* ya sudah deh PD aja ditampilin :) namanya juga lagi belajar .. ya gak ?? ya gak ??

Ingredients:
Spaghetti :
250 gr spageti
air untuk merebus
¼ sdt garam
1 sdm minyak goreng

Saus :
2 sdm mentega
100 gr bawang bombay, cincang
2 siung bawang putih cincang
200 gr daging giling
2 sdt garam
1 sdt merica bubuk
¾ sdt oregano
¾ sdt basil
3 sdt gula pasir
6 sdm saus tomat
300 gr tomat segar kulitnya dibuang, di blender




3 sdm minyak zaitun / minyak goreng
2 siung bawang putih, cincang
2 batang peterseli, cincang

4 sdm keju parmesan, untuk taburan

Directions:
1.. Saus : Panaskan mentega, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum, masukkan daging giling, masak hingga berubah warna. Masukkan garam, merica, oregano, basil, gula pasir. Aduk sebentar, lalu masukkan saus tomat, dan tomat yang sudah di blender . Aduk dan masak terus di atas api kecil hingga mengental.
2. Spaghetti : Rebus spageti dalam air secukupnya (sampai spageti
terendam), bubuhi garam dan minyak goreng, aduk. Didihkan hingga
masak dan lunak (± 15 menit), angkat, tiriskan.
3. Atur spageti di atas piring datar, tuangi saus, taburi keju.