Dear Parents......
Berpuluh kali kisah ini hadir, tetap saja membuat hati seorang ayah/bunda yang membaca nya seakan teriris....betapa kita sering mengabaikan malaikat kecil kita......
"Kok, belum tidur?" sapa Papanya., biasanya Bagas memang sudah lelap ketika papanya pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Bagas menjawab, " Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa?"
"Lho, tumben, kok nanya gaji Papa segala? Mau minta uang lagi, ya?"
"Ah, enggak. Pengen tahu aja."
"Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 600.000,-./hari. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo?" Bagas berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar,sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi.
Ketika Papanya beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Bagas berlari mengikutinya. "Kalau satu hari Papa dibayar Rp 600.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp 60.000,- dong," katanya. "Wah, sekarang kamu sudah pinter menghitunya ya.... Sudah sana, sekarang cuci kaki, bobok," perintah Papanya.
Tetapi Bagas tak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian, Bagas kembali bertanya, "Papa, aku boleh pinjam uang Rp 10.000,- nggak?"
"Sudahlah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah." "Tapi, Papa..." Kesabaran Papanya habis sudah. "Papa bilang tidur! ya tidur !" hardiknya mengejutkan Bagas.
Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.
Usai mandi, Papanya nampak menyesali apa yang baru saja dilakukan pada anaknya. Ia pun menengok Bagas di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Bagas didapatinya sedang menangis terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 25.000,- di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Papanya berkata,
"Maafkan Papa, ya Nak. Papa sayang sekali sama Bagas. Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok' kan masih bisa. Jangankan Rp 5.000,- lebih dari itu pun akan Papa kasih."
"Papa, aku nggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini." "Iya,iya, tapi buat apa?" tanya Widhi lembut.
"Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit saja. Ibu sering bilang kalau waktu Papa itu sangat berharga.
Jadi, aku mau beli waktu Papa. Aku buka tabunganku, ada Rp 25.000,-. Tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp 60.000,-, maka dalam setengah jam aku harus membayar Papa Rp 30.000,-.
"Uang tabunganku kurang Rp 5.000,-. Makanya aku mau pinjam dari Papa".
"Aku hanya ingin sekali bermain bersama papa, setengah jam saja, dan nanti aku janji dech akan bayar Rp.30.000,- untuk waktu papa yang terbuang bermain bersama aku" Boleh ya Pa...?" katanya polos sambil memohon pada papanya.
Sang Papa tiba-tiba terdiam tubuhnya tiba-tiba gemetar dan bibirnya seketika terkunci rapat tidak mampu untuk mengeluarkan sepatah katapun.. Segera ia berlutut lalu di dekapnya bocah kecil itu erat-erat, tak terasa airmatapun menitik dari sudut matanya.
Malam itu sepertinya ia mendapatkan pelajaran yang begitu berharga dari seorang bocah kecil tercintanya akan apa arti cinta kasih yang sesungguhnya.
sumber : indonesia parenting club
ini dari artikel buku "Boleh kah aku memanggil mu ayah" ya kan...karangan Chichi Sukardjo..
ReplyDeleteberkali2 baca kisah ini tp tetep mewek jg..hiks..
ReplyDeletekalo tak salah judulnya "Anak ku yatim"
ReplyDeleteaku dapet dari milis mba, ah mau baca bukunya.... kumpulan artikel atau apa nih ?
ReplyDeletehaiiii....., terima kasih ya sudah membaca buku saya, Bolehkah Aku Memanggilmu, Ayah?. Insya Allah dua buku terbaru saya akan diluncurkan 2-3 Juli 2010 di JCC, Insya Allah. Senang sekali bila sempat hadir & berkenalan disana nanti. Salam-chichi sukardjo
ReplyDeleteoh ternyata memang ad bukunya yaaa ... saya baca dari milis indonesia parenting club tanpa ada sumbernya...
ReplyDelete