Rating: | ★★★★★ |
Category: | Other |
Tanda-tanda gawat darurat pada anak di antaranya rewel atau menangis terus menerus tidak dapat ditenangkan, kesadaran menurun, tidur terus menerus, lemas dan sulit dibangunkan, kejang atau kaku kuduk leher, sakit kepala hebat yang menetap, gangguan napas yang menyebabkan bibir dan wajah membiru, muntah dan diare terus-menerus, muntah menyemprot, dehidrasi, kejang berulang atau lama, demam tinggi pada bayi kurang dari 6 bulan.
PANIK! Perasaan ini pasti pernah dialami kebanyakan ibu bila anaknya sakit. Apalagi kalau anak baru satu, rasa gelisah dan was-was saat buah hati tergolek lemas, sering kali menyiksa. Wajar memang, tapi belajar mengatasi panik saat anak sakit sebetulnya sangat menguntungkan. Bahkan, berdamai dengan panik bisa menghemat pengeluaran lho! Kok bisa?
Ya, karena panik ketika anak sakit, sering kali malah menyebabkan ibu bingung. Padahal penyakit langganan anak seperti demam, batuk, pilek, dan mencret, tidak selamanya memerlukan obat.
Mekanisme pertahanan tubuh manusia kerap ampuh melawan penyakit-penyakit ringan tanpa butuh ke dokter atau minum obat. Yang sering terjadi, ibu akan buru-buru membawa anaknya, yang demamnya baru sehari misalnya, ke dokter.
Akibatnya, kunjungan ke dokter malah lebih sering. Pengeluaran semakin membengkak, tubuh anak pun kerap terpapar obat yang mungkin sebenarnya tidak perlu. Nah, panik memang merugikan bukan?
Saat yang tepat ke dokter
Jadi bagaimana agar ibu tidak panik ketika anak sakit? Knowledge is power, begitu kata Sir Francis Bacon. Ibu perlu membekali dirinya dengan mengenali tanda-tanda kapan anak harus dibawa ke dokter dan kondisi gawat darurat pada anak. Pengetahuan tersebut akan membuat ibu tenang dan lebih mudah memutuskan tindakan yang akan diambil. Kapan dokter dihubungi?
Demam
Biasanya, anak demam ringan saja, ibu sudah buru-buru diberi obat penurun panas, atau membawanya ke dokter. Padahal, kebanyakan demam tidak berbahaya dan belum tentu memerlukan obat penurun panas. Namun ada beberapa kondisi demam yang perlu diwaspadai. Dalam situs familydoctor.org, ibu dianjurkan menghubungi dokter bila:
- Bayi usia kurang 3 bulan mengalami demam dengan suhu tubuh lebih dari 380 C
- Bayi berusia 3 - 6 bulan mengalami demam dengan suhu tubuh lebih dari 38,50 C
- Bayi dan anak usia di atas 6 bulan mengalami demam dengan suhu di atas 400 C. Jika demam terus berlanjut lebih dari 72 jam, ibu perlu menghubungi dokter.
Muntah dan Diare
Anak mengalami muntah umumnya bersamaan dengan diare atau penyakit perut lain yang disebabkan virus. Anak perlu segera dibawa ke dokter bila ia muntah terus menerus, ada nyeri perut hebat, dan mengalami dehidrasi.
Tanda-tanda dehidrasi di antaranya buang air kecil menjadi jarang, bibir kering, berat badan turun, mata cekung, pada bayi ubun-ubun besar terlihat cekung, air kencing berwarna lebih tua, dan elastisitas kulit menurun.
Anak juga perlu dibawa ke dokter bila sama sekali tidak mau minum, cairan muntahnya berwarna kehitaman atau kehijauan, cairan muntah keluar menyemprot, dan bila muntah disertai sakit kepala hebat. Jika anak muntah disertai bintik-bintik merah muda atau keunguan yang tidak hilang saat ditekan, sebaiknya anak pun dibawa ke dokter.
Begitu pula dengan diare. Anak yang diare perlu segera dibawa ke dokter bila ia mengalami tanda-tanda dehidrasi. Dokter juga perlu segera dihubungi bila diare disertai demam tinggi, terdapat darah dalam tinja, atau bila anak mengalami diare kronis (lebih dari 2 minggu).
Batuk dan Pilek
Sekalipun ingus yang keluar berwarna hijau, tak selamanya anak dengan batuk pilek harus dibawa ke dokter. Batuk pilek umumnya disebabkan virus, tak perlu antibiotika. Namun bila ingus kental berwarna hijau ini berlanjut lebih dari 2 minggu, barulah anak perlu dibawa ke dokter.
Dokter juga perlu dikunjungi bila anak mengalami batuk lebih dari 1 minggu atau anak mengeluh nyeri telinga. Prinsipnya, bila kondisi anak memburuk dalam 3-5 hari, bawalah ke dokter.
Tapi, jika kondisi tetap baik, biarkan daya tahan tubuh anak yang mengobatinya. Jika batuk pilek tak kunjung sembuh dalam 10 - 14 hari, segera bawa ke dokter.
Kondisi dikatakan memburuk bila anak mengalami batuk hebat disertai sesak napas, tampak kebiruan di sekitar bibir, mulut, dan wajah, batuk hebat disertai muntah-muntah, sangat rewel, susah dibangunkan, mengalami dehidrasi, dan dahak mengeluarkan darah.
Terdapat pengecualian pada bayi kurang 3 bulan. Dokter tetap harus dihubungi bila mengalami batuk pilek atau terbatuk-batuk selama beberapa jam.
Kondisi Gawat Darurat
Jangan lupa, kapan pun anak mengalami kondisi gawat darurat, ia harus segera dibawa ke dokter. Tanda-tanda gawat darurat di antaranya rewel atau menangis terus menerus tidak dapat ditenangkan, kesadaran menurun, tidur terus menerus, lemas dan sulit dibangunkan, kejang atau kaku kuduk leher, sakit kepala hebat yang menetap, gangguan napas yang menyebabkan bibir dan wajah membiru, muntah dan diare terus-menerus, muntah menyemprot, dehidrasi, kejang berulang atau lama, demam tinggi pada bayi kurang dari 6 bulan.
Nah, bila Ibu sudah mengenal tanda-tanda kapan anak perlu dibawa ke dokter dan kondisi gawat darurat pada anak, Ibu tak perlu panik lagi bila anak sakit.
Dengan demikian, Ibu bisa bertindak tenang, tepat dan cepat. Uang pun tak terbuang untuk hal-hal yang tak diperlukan, menguntungkan bukan?
thanks
ReplyDeleteThank's for info nya
ReplyDeletemakasiy infonya,sis ^_^
ReplyDeletenice info
ReplyDelete