Sunday, July 19, 2009

my day

Tanggal 18 Juli kemarin genap umurku 27 tahun *gak berasa dah tua juga yaaaa*, seperti tahun2 sebelumnya gak ada yang terlalu istimewa .

Pada saat tanggal 17 Juli malam aku & hubby memang bangun sampai malam gara2 nonton the master & take me out sampai tibalah jarum jam menunjukkan pukul 12 tepat. Hubby ngucapin happy b'day n cium aku  *jadi malu* hehe.

H :  "Mom, coba lihat haura dulu takut kebangun."

A : "Lah suaranya aja gak kedengeran."

H : "Ihh coba liat dulu." *sambil memaksa*

Aku yang sudah membaca gelagatnya langsung deh aku bilang "Udah deh pap keluarin aja cakenya"  

H : "Yaaa ketauan deh, pura2 gak tau aja kenapa sih. Dari tadi ditungguin gak tidur2 jadi aja gak surprise lagi"

Kami berdua cuma ketawa2 dan akhirnya sampailah pada acara tiup lilin *duh ko berasa resmi banget yaks*.

Di umurku yang 27 tahun ini aku tidak merasa umurku bertambah tapi aku sngat menyadari bahwa umurku berkurang 1 tahun. Aku ingin menjadi manusia yang lebih baik ke depannya, menjadi manusia yang disayang 4JJ SWT, menjadi seorang istri dan ibu yang baik, menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, menjadi kakak yang baik untuk ke-2 adikku dan semoga 4JJ SWT memberikan kesehatan, rezeki, umur yang panjang, dan disisa umurku itu menjadi BERKAH.... amiennn

Wednesday, July 15, 2009

Luka Bakar Haura

Akhirnya aku sudah bisa cerita nih tentang penyebab kenapa haura masuk rumah sakit kemarin. Malu.... ya kenapa aku baru mau cerita sekarang ? ya aku malu bahwa pada saat itu aku merasa gagal menjadi seorang ibu, gagal melindungi haura, gagal mengawasi haura, gagal menjaga haura. Kenapa begitu? karena baru saja selang 2 bulan sebelumnya jari2 haura kejepit pintu

Begini ceritanya......

Malem itu 23 April 2009 pukul 22.00 WITA suhu badan haura sudah turun tapi pileknya masih sehingga haura tidak bisa tidur. AKhirnya karena haura rewel terus aku ajak keluar kamar, di luar kamar papa bawa air panas dan dengan gerakan yang sangat cepat tangan haura masuk ke dalam air panas itu  memang tidak lama hanya hitungan detik saja tapi haura menangis kerass sekali. Tangnnya pun berubah warna menjadi merah. Saat itu yang aku pikirkan hanya menyiram dengan air dingin *bbrp waktu sebelumnya aku baru mengikuti P3K di rumah*, maksudnya untuk mengembalikan suhu tangan yang terkena air panas tersebut. Dan kami pun langsung pergi ke UGD RS. Disana tangan haura dibersihkan cairan infus (NaCl) dan dioleskan salep bernazin, sepintas aku lihat hanya ada beberapa bagian saja yang melepuh tapi itu pun cukup membuat aku lemas melihat tangan haura.

Tapi pada saat shubuh kulit jari2 haura ikut melepuh juga

Hatiku benar-benar hancur melihatnya, semenjak malam aku hanya tidur 1 jam bergantian dengan hubby untuk menjaga haura. Saat semalam pun baru pertama kalinya aku melihat hubby menangis tersedu-sedu disamping haura.

AKhirnya pagi harinya kami memutuskan untuk pergi ke dr. Y dia adalah dokter yang memeriksa haura saat haura sakit panas, batuk, pilek dan mencret sebelumnya. Kami ingin mngecek keadaan haura karena semalam hanya ditangani dokter jaga dan diberikan obat antibiotik yang kami takutkan obat2an tersebut tidak boleh digunakan berbarengan. AKhirnya setelah diberitahu teman kantor hubby bahwa pernah berobat ke rumah dr.Y maka kami mendatangi rumahnya.

Tapi apa yang terjadi ? dr. Y tidak mau keluar dari rumahnya malah suami nya yang menemui kami.

suami dr. Y : "Maaf .. dr. Y hanya dibayar per jam oleh PT. BC" *mungkin karena melihat hubby memakai seragam kantor maknya langsung berkata seperti itu*

hubby : " Saya mohon pak, tolong lihat kondisi anak saya. Tangnnya melepuh."

suami dr.Y : "sekali lagi saya bilang dr.Y hanya dibayar per jam oleh PT.BC. Kenapa gak ke klinik atau rumah sakit aja sih?"

hubby : "Sebelumnya kami berobat ke dr.Y dan tadi malam kami sudah ke rumah sakit dan diberi obat ontibiotik. Kami hanya ingin menanyakan apakah aman diberikan jika berbarengan dengan obat yang dr. Y berikan. Kalau masalah pembayaran saya akan bayar cash tidak pakai surat rujukan kantor, bapak minta berapa saya akan berikan asalkan saya mohon anak saya diperiksa oleh dr, Y"

suami dr Y : "Ya diminumkan saja obatnya pak".

Benasr2 tidak ada perasaan sama sekali, apakah memang tidak terketuk hati nurani dr. Y dan suaminya itu!! BUkannya profesi dokter itu membantu masyarakat apa hanya karena uang semua bisa berubah begitu saja?? dimana kode etik seorang dokter ???? Hubby sempat berfikir bahwa suami drY ini dokter juga makanya dia bisa memberikan saran seperti itu tapi ternyata hari ini kami beru tahu kalau dia bukan dokter.. ughhh!!!

AKhirnya kami kembali ke rumah dengan tangan hampa, ajaibnya haura tidak rewel sama sekali. Hubby pun pergi ke kantor seperti biasa. Belum selesai kepanikan kami tiba2 dr Y melaporkan hubby ke bag HRD kalau hubby marah2 di rumahnya. Astghfirullah padahal sama sekali tidak yang ada aku sampai memohon-mohon dan menangis di hadapan suami dr. Y.

Akhirnya setelah mencari infokesana kemari  siang hari kami menemukan dokter anak yang mau menangani haura, Haura diberikan obat antibiotik yang lain lagi dan tetap memakai salep yang sudah diberikan UGD.

Besok harinya, shubuh sekali kami pergi ke UGD RS untuk memerban tangan haura krn kami akan pergi ke jakarta seperti rencana semula. Sesampainya di jkt kami langsung menuju RS Hermina dan sesampainya disana dokter anak sudah tidak mau menangani tangan haura langsung kami dirujuk ke dokter bedah plastik krn tangan haura sudah kontraktur. Setelah bertemu dengan dokter bedah akhirnya diputuskan malam ini haura harus dioperasi dan harus langsung puasa . Rasanya jantungku mo copot mom, air mata yang menetes di pipi ini sudah tidak bisa dihitung lagi volumenya, hatiku benar2 hancur melihat kondisi haura.

Setelah bernegosisasi dengan dr,bedah akhirnya diputuskan pukul 06 pagi haura dioperasi dengan pertimbangan kami baru saja datang dari berau (bahkan kami tidak sempat pulang ke rumah orang tua) dan malamnya langsung menginap di RS.

Besok harinya saat haura akan dibius aku mengantarkannya ke meja operasi, aku menguatkan diriku agar tidak pingsan saat itu. Haura meronta2 dan sesaat kemudian tubuhnya terkulai lemas krn obat bius.  

Alhamdulillah penanganan luka bakar haura baik dan tidak sampai 10 hari lukanya sudah kering. Jari kelingking yang tadinya diperkirakan akan kaku juga dari hari ke hari semakin normal.

Tepat 10 hari setelah Haura dioperasi dan bertepatan juga dengan ulang tahun pernikahan kami, aku dinyatakan hamil 7 minggu. Betapa bahagianya kami dan itu merupakan kado terindah buat kami bertiga...ya.. haura mau punya adik.. tapi baru 1 minggu kami merasakan kebahagiaan kehadiran si jabang bayi aku pun harus rela kehilangannya. Aku mengalami pendarahan dan keguguran sehingga harus dikuret.

Banyak pelajaran yang kami ambil dari semua kejadian itu.  Membuat kami lebih berhati-hati, lebih kuat+ sabar menghadapi cobaan, berusaha berpositive thinking dan lebih mendekatkan diri PADA 4JJ SWT

Ini foto haura 4 hari yang lalu, bekas luka bakar di tangan kanannya sudah mulai samar.

Aku juga ingin mengucapkan trimkasih utk MPers yang telah mensupport aku pada saat kejadian, yang telah mau mendengarkan keluh kesahku. Special thnx 2 Mama Kenzie (ibu hemat) & Mama Darrel (yang mengalami luka bakar juga).

Monday, July 13, 2009

Selamat jalan ua is...

Innalillahi w.r. td siang ua is berulang ke sisi 4JJ SWT. Yups aku memanggilnya dgn sebutan ua, beliau adalah kakaknya ibu yg no 2. Semasa hidup aku selalu kagum dgn kesabarannya. Subhanallah ua meninggal di masjid setelah ambil wudhu mau shalat...

Sunday, July 5, 2009

SUSU SAPI BUKAN UNTUK MANUSIA

Rating:★★★★★
Category:Other
Catatan Dahlan Iskan, Jawa Pos Edisi 15 Mei 2009
(copast dari mom azka, thnx ya mom aku memang lagi nyari artikel ini)

TIDAK ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi perilaku yang alami seperti itu?

"Itu gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya," ujar Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.

Mengapa susu paling jelek untuk manusia?

Bahkan, katanya, bisa menjadi penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita. Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh

terpaksa mengeluarkan cadangan "enzim induk" yang seharusnya lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis.

Profesor Hiromi tentu tidak hanya mencari sensasi. Dia ahli usus terkemuka di dunia. Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan operasi polip dan tumor di usus tanpa harus membedah perut. Dia kini sudah berumur 70 tahun. Berarti dia sudah sangat berpengalaman menjalani praktik kedokteran. Dia sudah memeriksa keadaan usus bagian dalam lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang. Dia

memang orang Amerika kelahiran Jepang yang selama karirnya sebagai dokter terus mondarmandir di antara dua negara itu.

Setiap memeriksa usus pasiennya, Prof Hiromi sekalian melakukan penelitian. Yakni, untuk mengetahui kaitan wujud dalamnya usus dengan kebiasaan makan dan minum pasiennya. Dia menjadi hafal pasien yang ususnya berantakan pasti yang makan atau minumnya tidak bermutu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu antara lain susu dan daging.

Dia melihat alangkah mengerikannya bentuk usus orang yang biasa makan makanan/minuman yang "jelek": benjol-benjol, luka-luka, bisul- bisul, bercak-bercak hitam, dan menyempit di sana-sini seperti diikat dengan karet gelang. Jelek di situ berarti tidak memenuhi syarat yang diinginkan usus. Sedangkan usus orang yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sangat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar.

Karena tugas usus adalah menyerap makanan, tugas itu tidak bisa dia lakukan kalau makanan yang masuk tidak memenuhi syarat si usus. Bukan saja ususnya kecapean, juga sari makanan yang diserap pun tidak banyak. Akibatnya, pertumbuhan sel-sel tubuh kurang baik, daya tahan tubuh sangat jelek, sel radikal bebas bermunculan, penyakit timbul, dan kulit cepat menua. Bahkan, makanan yang tidak berserat seperti daging, bisa menyisakan kotoran yang menempel di dinding usus: menjadi tinja stagnan yang kemudian membusuk dan menimbulkan penyakit lagi.

Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya menganjurkan makan daging itu cukup 15 persen dari seluruh makanan yang masuk ke perut.

Dia mengambil contoh yang sangat menarik, meski di bagian ini saya rasa, keilmiahannya kurang bisa dipertanggungjawabk an. Misalnya, dia minta kita menyadari berapakah jumlah gigi taring kita, yang tugasnya mengoyak-ngoyak makanan seperti daging: hanya 15 persen dari seluruh gigi kita. Itu berarti bahwa alam hanya menyediakan infrastruktur untuk makan daging 15 persen dari seluruh makanan yang kita perlukan.

Dia juga menyebut contoh harimau yang hanya makan daging. Larinya memang kencang, tapi hanya untuk menit-menit awal. Ketika diajak "lomba lari" oleh mangsanya, harimau akan cepat kehabisan tenaga. Berbeda dengan kuda yang tidak makan daging. Ketahanan larinya lebih hebat.

Di samping pemilihan makanan, Prof Hiromi mempersoalkan cara makan. Makanan itu, katanya, harus dikunyah minimal 30 kali. Bahkan, untuk makanan yang agak keras harus sampai 70 kali. Bukan saja bisa lebih lembut, yang lebih penting agar di mulut makanan bisa bercampur dengan enzim secara sempurna. Demikian juga kebiasaan minum setelah makan bukanlah kebiasaan yang baik. Minum itu, tulisnya, sebaiknya setengah jam sebelum makan. Agar air sudah sempat diserap usus lebih dulu.

Bagaimana kalau makanannya seret masuk tenggorokan? Nah, ini dia, ketahuan. Berarti mengunyahnya kurang dari 30 kali! Dia juga menganjurkan agar setelah makan sebaiknya jangan tidur sebelum empat atau lima jam kemudian. Tidur itu, tulisnya, harus dalam keadaan perut kosong. Kalau semua teorinya diterapkan, orang bukan saja lebih sehat, tapi juga panjang umur, awet muda, dan tidak akan

gembrot.

Yang paling mendasar dari teorinya adalah: setiap tubuh manusia sudah diberi "modal" oleh alam bernama enzim-induk dalam jumlah tertentu yang tersimpan di dalam "lumbung enzim- induk". Enzim-induk ini setiap hari dikeluarkan dari "lumbung"-nya untuk diubah menjadi berbagai macam enzim sesuai keperluan hari itu. Semakin jelek kualitas makanan yang masuk ke perut, semakin boros menguras

lumbung enzim-induk. Mati, menurut dia, adalah habisnya enzim di lumbung masing-masing.

Maka untuk bisa berumur panjang, awet muda, tidak pernah sakit, dan langsing haruslah menghemat enzim-induk itu. Bahkan, kalau bisa ditambah dengan cara selalu makan makanan segar. Ada yang menarik dalam hal makanan segar ini. Semua makanan (mentah maupun yang sudah dimasak) yang sudah lama terkena udara akan mengalami oksidasi. Dia memberi contoh besi yang kalau lama dibiarkan di udara terbuka mengalami karatan. Bahan makanan pun demikian.

Apalagi kalau makanan itu digoreng dengan minyak. Minyaknya sendiri sudah persoalan, apalagi kalau minyak itu sudah teroksidasi. Karena itu, kalau makan makanan yang digoreng saja sudah kurang baik, akan lebih parah kalau makanan itu sudah lama dibiarkan di udara terbuka. Minyak yang oksidasi, katanya, sangat bahaya bagi usus. Maksudnya, mengolah makanan seperti itu memerlukan enzim yang banyak.

Apa saja makanan yang direkomendasikan?

Sayur, biji-bijian, dan buah. Jangan terlalu banyak makan makanan yang berprotein. Protein yang melebihi keperluan tubuh ternyata tidak bisa disimpan. Protein itu harus dibuang. Membuangnya pun memerlukan kekuatan yang ujung-ujungnya juga berasal dari lumbung enzim. Untuk apa makan berlebih kalau untuk mengolah makanan itu harus menguras enzim dan untuk membuang kelebihannya

juga harus menguras lumbung enzim.

Prof Hiromi sendiri secara konsekuen menjalani prinsip hidup seperti itu dengan sungguh- sungguh. Hasilnya, umurnya sudah 70 tahun, tapi belum pernah sakit. Penampilannya seperti 15 tahun lebih muda. Tentu sesekali dia juga makan makanan yang di luar itu. Sebab, sesekali saja tidak apa-apa. Menurunnya kualitas usus terjadi karena makanan "jelek" itu masuk ke dalamnya secara terus-menerus atau

terlalu sering.

Terhadap pasiennya, Prof Hiromi juga menerapkan "pengobatan" seperti itu. Pasien-pasien penyakit usus, termasuk kanker usus, banyak dia selesaikan dengan "pengobatan" alamiah tersebut. Pasiennya yang sudah gawat dia minta mengikuti cara hidup sehat seperti itu dan hasilnya sangat memuaskan. Dokter, katanya, banyak melihat pasien hanya dari satu sisi di bidang sakitnya itu. Jarang dokter yang mau melihatnya melalui sistem tubuh secara keseluruhan. Dokter jantung hanya fokus ke jantung. Padahal, penyebab pokoknya bisa jadi justru di usus.

Demikian juga dokter-dokter spesialis lain. Pendidikan dokter spesialislah yang menghancurkan ilmu kedokteran yang sesungguhnya.

Saya mencoba mengikuti saran buku ini sebulan terakhir ini. Tapi, baru bisa 50 persennya. Entah, persentase itu akan bisa naik atau justru turun lagi sebulan ke depan.

Yang menggembirakan dari buku Prof Hiromi ini adalah: orang itu harus makan makanan yang enak. Dengan makan enak, hatinya senang. Kalau hatinya sudah senang dan pikirannya gembira, terjadilah mekanisme dalam tubuh yang bisa membuat enzim-induk bertambah.

Friday, July 3, 2009

Haura @ Derawan island


disini haura pertama kali bisa ngomong itah (red:ikan)

"Pulau Derawan. Sebuah pulau dengan permukaan air laut berwarna gradasi biru dan hijau yang memukau, hamparan pasir nan lembut, barisan pohon kelapa di pesisir pantai, dengan hutan kecil di tengah-tengah pulau yang merupakan habitat dari bermacam jenis tumbuhan dan hewan serta keindahan alam bawah laut yang mempesona. Tidak heran apabila pulau ini bisa menempati urutan ketiga teratas sebagai tempat tujuan menyelam bertaraf dunia dan menjadikan pulau ini sebagai pulau impian bagi para penyelam" (http://www.my-indonesia.info/page.php?ic=40&id=922)

Kami sudah 2 x ke pulau derawan , dari tanjung redeb perjalanan memakan waktu 2.5 jam , 2 jam lewat darat (memakai mobil) , 30 menit speed boat (nyebrang pulau).. Tapi sayangnya kami walaupun sudah 2x kami belum sempat menginap dan melakukan snorkeling atau diving padahal yang menakjubkan di P. Derawan ini flora fauna bawah lautnya... Yang aku lihat sih gak kalah ma phuket islandnya thailand tapi ya pulau ini kayanya cocoknya untuk pasangan yang lagi honeymoon , sepiiiiiiiiiiiii banget serasa pulau pribadi :)

Sebelum bulan puasa kesana lagi ahhhhh....

http://momurashop.multiply.com

http://momurashop.multiply.com
Menjual Baju menyusui (nursing wear) dan cover menyusui (nursing cover) dengan kualitas bagus dan hat=rga terjangkau :)